Minggu, 21 November 2010

STRUCTURED ENGLISH AND PSEUDOCODE

Stuctured English merupakan alat yang cukup efisien untuk menggambarkan suatu algoritma. Basis dari stuctured english adalah bahasa Inggris, tetapi juga dapat menggunakan bahasa Indonesia. Oleh karena bahasa manusia yang digunakan sebagai dasar penggambaran algoritma, maka stuctured english lebih tepat untuk menggambarkan suatu algoritma yang akan dikomunikasinan kepada pemakai sistem.
Psedoucode berarti kode yang mirip dengan pemrograman sebenarnya. Psedoucode berasal dari kata Psedou yang berarti imitasi, mirip atau menyerupai dengan kode bahasa pemrograman.
Psedoucode ditulis berbasiskan bahasa pemrograman yang akan digunakan, misalnya Basic, Pascal, C++ dan lain-lain sehingga lebih tepat digunakan untuk menggambarkan algoritma yang akan dikomunikasikan kepada programer. Psedoucode lebih rinci daripada stuctured english, misalnya untuk menyatakan tipe data yang akan digunakan.
Pseudocode merupakan Kaedah yang memaparkan logik atur cara yang mempunyai corak yang serupa dengan bahasa percakapan.
Dalam penulisan stuctured english dan psedoucode juga mengenal struktur penulisan program seperti sequence structure, selection/condition structure dan iteration/looping structure.

Struktur Urut pada Stuctured English dan Psedoucode
Struktur ini terdiri dari sebuah instruksi atau blok instruksi yang tidak mempunyai perulangan atau keputusan di dalamnya.
Contoh Stuctured English dengan menggunakan bahasa Indonesia :
Inisialisasi dan pemberian nilai awal variabel
Baca data panjang dan lebar empat persegi panjang
Hitung luas empat persegi panjang sama dengan panjang dikalikan dengan lebar
Tampilkan hasil perhitungan

Sedangkan bentuk Struktur Urut pada psedoucode adalah sbb :
REM program menghitung luas persegi panjang
LET data panjang diberi nilai awal 0
LET data lebar diberi nilai awal 0
INPUT data panjang
INPUT data leber
Luas sama dengan data panjang x data lebar
PRINT luas persegi panjang
END

Struktur Keputusan/Kondisi pada Stuctured English dan Psedoucode
Selection Structure merupakan struktur logika guna mengambil suatu keputusan. Pada struktur ini dapat digunakan intruksi-instruksi seperti IF-THEN atau struktur CASE.
Contoh penulisan struktur kondisi dengan menggunakan bahasa Indonesia :
Inisialisasi variabel
Baca data nilai mahasiswa
Jika nilai mahasiswa lebih besar dari 60 maka status sama dengan lulus, jika tidak maka status sama dengan gagal
Cetak status mahasiswa

Sedangkan bentuk struktur Kondisi pada psedoucode adalah sbb
REM program kelulusan mahasiswa
LET data Nilai diberi nilai awal 0
INPUT data Nilai
IF data Nilai > 60 THEN
Status mahasiswa sama dengan “Lulus”
ELSE
Status mahasiswa sama dengan “Gagal”
PRINT Status mahasiswa
END

Struktur Perulangan pada Stuctured English dan Psedoucode
Suatu perulangan diterapkan pada situasi dimana suatu instruksi atau group instruksi diproses berulang kali sampai batas/kondisi yang diinginkan terpenuhi. Pada struktur perulangan ini dapat menggunkan instuksi FOR, REPEAT – UNTIL, DO-WHILE.
Contoh penulisan struktur perulangan dengan menggunakan bahasa
Inisialisasi variable yang digunakan
Tentukan nilai awal hitungan
Bila hitungan belum mencapai lebih besar dari 10 maka ulangi maka ulangi blok instruksi berikut
Cetak kata ‘MERDEKA’
Hitungan ditambah satu
Selesai

Sedangkan bentuk Struktur Urut pada psedoucode adalah sbb :
REM program untuk menampilkan kata MERDEKA 10 kali
LET hitungan diberi nilai awal 0
WHILE hitungan <= 10
PRINT kata ‘MERDEKA’
Hitungan ditambah 1
WHEND
END

Gaya Penulisan Structure English
Pada structured English terdapat beberapa gaya penulisan yang telah banyak digunakan. Gaya penulisan tersebut antara lain adalah :
Common Style :
Mengunakan huruf kapital di awal dan selanjutnya hurus kecil semua
Capitalized Common Style :
Seluruhnya menggunakan huruf kapital
Outline Common Style :
Dengan menggunakan nomor urut
Narative Common Style :
Berbertuk uraian
Gaya lain :
Tiap kata kunci ditulis dengan huruf kapital semua

Aturan Penulisan Pseudocode
Pada pseudocode terdapat beberapa aturan penulisan agar pseudocode mudah dipahami dan dimengerti oleh para programer. Aturan penulisan tersebut antara lain
Tulis satu pseudocode suatu instruksi pada satu baris.
Pisahkan modul-modul atau kelompok pseudocode instruksi dengan memberikan spasi beberapa baris untuk mempermudah pembacaan.
Badakan huruf dalam penulisan pseudocode, dimana pseudocode instruksi ditulis dengan huruf kapital, sedangkan komenter atau variabel dalam huruf kecil.
Berikan tabulasi yang berbeda untuk penulisan pseudocode instruksi-instruksi yang berada dalam loop atau struktur kondisi.
Lakukan pembatasan jumlah baris pseudocode instruksi setiap modulnya, misalnya 50 – 75 baris instruksi per modul, sehingga tidak terlalu panjang.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger